Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Banyak orang
yang dilupakan manusia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak
melupakannya. Ini dikarenakan keikhlasan orang-orang seperti itu, yang
banyak menyebut Allah secara sembunyi-sembunyi jauh dari pandangan mata manusia.
Nafi’ meriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
wa Sallam pernah mengirim satu ekspedisi militer, yang diantara mereka
ada seseorang yang biasa dipanggil Hudair.
Tahun itu adalah
tahun paceklik dan kekurangan makanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa
Sallam memberikan bekal kepada mereka semua, sementara beliau lupa
memberikan bekal kepada Hudair. Namun, Hudair tetap berangkat dengan
sabar dan mengharapkan ridha Allah.
Hudair berada di barisan
paling belakang sambil tiada henti mengucapkan kalimat ” La ilaha
illallah wallahu akbar wal hamdu lillah wa subhanallah wa la haula wa la
quwwata illa billah “. Dia berkata, “Sebaik-baik bekal adalah dzikir
ini wahai Tuhanku”. Hudair tak berhenti mengucapkannya.
Ibnu Umar menuturkan, Jibril lalu mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam dan berkata kepada beliau,
”Sesungguhnya Rabb-ku mengutusku kepadamu, untuk mengabarkan kepadamu
bahwa engkau telah memberikan bekal kepada rekan-rekanmu, sementara
engkau lupa memberikan bekal kepada Hudair.
Dia berada di
barisan paling belakang sambil mengucapkan ” La ilaha illallah wallahu
akbar wal hamdu lillah wa subhanallah wa la haula wa la quwwata illa
billah “. Dia juga berkata, “Sebaik-baik bekal adalah dzikir ini wahai
Tuhanku”.
Jibril berkata lagi, “Perkataannya itu merupakan
cahaya baginya pada Hari Kiamat , yang ada diantaranya langit dan bumi.
Karena itu kirimlah bekal untuknya”.
Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa Sallam lalu memanggil seorang Shahabat, dan
mengutusnya untuk membawakan bekal kepada Hudair serta memerintahkan
agar dia terus mengucapkan dzikir itu ketika bekal sudah diterima.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bertitah kepada utusan itu,
agar menyampaikan pesan kepada Hudair, ” Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa Sallam menyampaikan salam kepadamu dan beliau lupa
memberikan bekal kepadamu. Beliau berpesan, Allah Tabaraka wa Ta’ala
telah mengutus Jibril kepada beliau dan mengingatkan beliau tentang
dirimu, dan memberitahukan keadaan serta posisimu “.
Ketika
utusan itu dapat menyusulnya, Hudair sedang mengucapkan dzikir tersebut.
Dia mendekati Hudair dan berkata, ” Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa Sallam menyampaikan salam kepadamu dan mengutusku
untuk menyerahkan bekal ini kepadamu. Beliau berpesan, bahwa beliau lupa
terhadap dirimu. Jibril pun diutus dari langit untuk mengingatkan
keberadaan dirimu“.
Hudair menjawab, “Segala puja dan puji bagi Allah serta shalawat atas Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam”.
Setelah itu dia berkata lagi, Segala puji bagi Allah, Tuhan penguasa
semesta alam karena Allah telah mengingat aku dari atas langit yang
ketujuh dan dari atas ‘Arsy-Nya yang mengasihi rasa lapar dan kelemahan
diriku. Ya Rabbi, sebagaimana Engkau tidak melupakan Hudair, maka
buatlah Hudair tidak lupa kepada-Mu “.
Hudair pun terus
mengucapkan apa yang diucapkannya hingga dia kembali lagi kepada
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Beliau kemudian mendengarkan
apa yang dikabarkan Hudair dan apa yang didengarnya.
Setelah
itu Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, ” Sesungguhnya jika
engkau menengadahkan kepala kelangit, tentu engkau akan melihat
perkataan itu memilki cahaya yang terang diantara langit dan bumi “.
(Shifat ash-Shafwah, jilid 1 hal.743)
Wallahu A'lam Bishawab ...
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini
... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon
ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
# SUMBER : Disalin dari buku ” AL-AKHFIYA’ “ Edisi Indonesia hal.
103-106 oleh Walid bin Sa’id Bahakam. Penerbit: Daun Publishing, dengan
sedikit penambahan kata dari admin.
0 Komentar